sinopsis memory love episode 18 part 2



aili menaruh ponselnya dan memengang tangan ruofan dengan wajah yang masi menagis aili beharap bahwa waktu bisa berhenti saat pesta teh karna ia sangat menyukai ruofan maka dari itu ia memohon untuk tidak membiarkan waktu berhenti diantara mereka ia tidak ingin waktu berhenti untuk saat ini , aili bahkan semangis meninggikan tangisnya tapi tetap saja tidak ada yang bisa ia perbuat ia hanya bisa memohon agar ruofan bagun

shaotian berlari menemui caoqun denagn semangat shaotian menanyakan sesuatu hal yang berhubungan dengan ruofan
"apa kau punya kabar baik?"
chaoqun terlihat ragu untuk memberbicara , tapi ia menghela nafas
"shaotian apaah kau tahu bahwa pasien mati otak ingin menyumbangkan dua organ atau lebih , salah satu organnya dapat di tunjuk untuk di sumbangkan sampai relatif tingkat lima?"
"apa maksud mu?"
chaoqun bigung bagaimana mengatakannya kepada shaotian
"sebenarnya ruofan sebelumnya telah menandatangani kartu donor organ , dokter wu mengatakan bahwa kondisinya tidak membaik dan dia tidak bangun , para dokter dapat memutskan bahwa dia sudah mati otak kemudian jantungnya bisa di berikan kepadamu "

shaotian tidak terima dengan perkataan chaoqun ia memegang erat erat jas dokter choqun dan memintanya menarik kembali kata kata yang tadi dia katakan karna ia yakin kalau ruofan pasti akan sembuh , choqun meminta shaotian tenang ia hanya mengatakan jika tapi shaotian tidak suka dengan kata jika dan menegaskan bahwa diinya sama sekali tidak menginginkan jantung ruofan ...

..

shaotian menemui ruofan shaotian tidak terlihat bahagia ia terlihat sangat sedih bahkan sangat sedih dikepala nya ia teringat akan perkataan ruofan saat dirinya di rumah sakit

tapi aku yakin ini adalah yang terakhirkalinya , kau pasti akan menemukan jantung yang sehat  

shaotian melihat kondisi shaotian yang sangat memprihatinkan ia bingung apa yang sebenarnya ruofan pikirkan saat menandatangani kartu donor organ tersebut
"apa kau berfikir untuk memberikan jantungmu kepadaku?"
shaotian tidak bisa lagi menahan kesedihannya sampai sampai ia menagis , shoatian meminta ruofan mendengarkannya baik baik ia memberi dua pilihan pertama ruofan harus berbaring di sana dan melewatkan kesempatan untuk melihatnya untuk yang terakhirkalinya atau ruofan bangun dan mengantarkannya kekuburannya , ia tidak akan pernah melakukan apa yang ruofan inginkan , disaat shaotian sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi , tangan ruofan menunjukan sebuah reaksi melihat hal tersebut shaotian langsung  memberi tahu perawat


dan beberapa saat kemudian dokter terlihat memeriksanya , dokter memberi tahu kalau ruofan sudah sadar dari masa kritisnya, shaotian senang mendengarnya dan berterimaksi ke dokter


setelah dokter dan suster pegi , ruofan yang masi dalam keadaan lemah mengomentari shaotian yang benar benar menghawatirkannya kali ini shaotian jujur jika ia memang khawatir
"benarkan? mengapa aku baru saja mendengar seseorang terus mengancamku  ?"
ruofan memberikan jawaban bahwa dirinya tidak memilih salah satu dari pertanyaan shaotian tadi ia ingin shaotian hidup dengan baik
"apakah kau mendengar semuanya?"
"aku takut kau khawatir dengan ku dan aku juga khawatir dengan mu jadi aku harus bangun "
shaotian bersyukur ruofan memberikan tanggapan yang bagus jika tidak ia tidak akan memanfaatkannya   

"bagaimana dengan mu?"
ekpresei shaotian terlihat berubah , ruofan menanyakan apa shaotian memberikan tanggapan baik pada orang yang menghawatirkan shaotian  maksud ruofan adalah jiaen yang selalu menunggu tanggapan shaotian , ruofan tahu shaotian selalu menghindari jiaen
"ada apa denganmu ? jangan bicara omong kosong prioritas untama mu adalah pemulihan diri sendiri "

di tengah perbincangan mereka aili datang dan memanggil ruofan , ruofan tersenyum melihat kedatangan aili , aili terharu karna ruoafan akhirnya bangun dari komanya , ia bersyukur ruofan bisa sadar kalau tidak ia akan merasakan penyesalan selama hidupnya , shaotian yang melihat mereka hanya bisa diam


di peternaka jiaen sedang memberi makan sapi dari jauh terlihat shaotian memperhatikannya wajahnya terlihat ada rasa penesalan disana , tapi ia memantapkan keinginannya dan melangkah mendekatkan dirinya ke jiaen , jiaen heran meklihat shaotian mendekatinya , shaotian memberi tahu jiaen kalau ruofan sudah bangun , mendengat kabat tersebut membuat jiaen langsung senang dan memegang lengan shaotian menanyakan kebenaran tersebut , tapi shaotian hanya diam dan hal tersebut membuat ekspresi jiaen tidak bersemangat lagi


tangan shaotian mulai bergerak memegang tangan jiaen , jiaen menaikan wajahnya menatap shaotian , shaotian memberi tahu kalau selama ruofan koma ia sadar begitu sedikitnya kenangan anatar ia dan ruofan dan ia sangat menyesal ketika ia tidak menghargai waktu saat ia bersama ruofan, dan saat ia melihat aili memeluk ruofan dia menangis mengatakan bahwa mereka masi memiliki banyak hal yang belum mereka lakukan bersama dan itu membuatnya menyadari kalau ia sangat kejam pada jiaen . shaotian meminta maaf atas kesalahan yang telah ia lakukan ia berfikir bahwa dengan memberikan jiaen kebebasan adalah cara terbaik untuk jiaen

jiaen terharu melihat shaotian mengucapkan kata kata tadi dan dengan jujur shaotian mengakui bahwa dirinya sangat merindukan jiaen , mendengar itu jiaen langsung memeluk shaotian ia tidak bisa menahan kerinduannya mereka bahkan menagis bersama dalam pelukan


di rumah sakit aili masi berada di kamar rawat ruofan ia menemani ruofan ia bahkan membawakan majalah untuk ruofan agar ruofan tidak bosan , sedangakn ruofan masi setia menatap aili tanpa mengalihkan pandangannya , merasa terus di pandangi oleh ruofan aili melihat ke arah ruofan aili jadi gugup dan menanyakan apa ada sesuatu di wajahnya .

tapi ruofan malah menjauhkan makanan yang dibawa aili dan meminta aili duduk di sampingnya . ruofan mengungkapkan walaupun ia tidak sadarka diri beberapa hari tapi ia mendengar kalau aili terus bicara padanya ia juga tahu kalau aili membawa gambara kelinci untuk memberikannya semangat , jadi ia mengatakannya pada dirinya sendiri jika ia dapat bangun lagi ia tidak akan memperbolehkan dirinya untuk menyesal atau menderita .

ruofan memegang tangan aili dan memutar waktu di jam aili dan menyatukan kedua tangan mereka ruofan mengajak aili untuk mengubur semua kesedihan dan penderitaan di masa lalu dan mulai sekarang ia ingin aili mengingat saat ini dengan jelas , aili mengangguk , ruofan mengatakan cintanya ke aili dan ia bersumpah ia akan membuat waktu mereka  terhenti  di saat bahagia ini dan ia memastikan tidak akan meninggalkan aili sendirian
"apakah kau ingin menghentikan waktu bersamaku?"
aili tersenyum mendengar pengakuan ruofan ia pun bersedia melakukannya dan ia tidak akan pernah melupan saat ini pada hari ini dan mengatakan jika dirinya menyukai ruofan ia kana bekerja keras bersama dengan ruofan untuk membuat saat ini menjadi abadi
ruofan terharu mendengarnya , aili bangun dan mendekati ruofan dan memeluknya


malamnya shaotian menemui chaoqun di rumah sakit wajah shaotian terlihat berseri seri , chqoun menanyakan alasan shaotian datang ke rumah sakit malam malam , shaotian memberi tahu kalau ibunya membuatkan kaldu ayam dan bahkan membuatkannya untuk chaoqun , shaotian melirik ke catatan medis di bangku dan choqun langusng menutupnya takut shaotian melihatnya .

shaotian menanyakan berapa sisa waktu yang ia miliki , chaoqun  mengatakan kalau obat anti penolak yang ia berikan pada shaotian tidak berpengaruh banyak dan ia benar benar khawatir jika jantung shaotian akan terus memburuk dan juga pusat transpalansi tidak memberikan kabar , ia takut bahwa ia tidak bisa menyelmatkan shaotian

.shaotian melambaikan tangannya ke jiaen , jiaen mendekati shaotian dan menanyakan kenapa shaotian ada disana , shaotian memgang tangan jiaen memberi tahunya kalau ia ingin berada di samping jiaen , shaotian ingin menghargai semua momen saat ia bersama jiaen maka tidak akan ada kesempatan untuknya menyesal , jiaen senang mendengarnya ia ingin mulai detik ini ia adalah bayangan shaotian .


shaotian memberikan sebuah buku kecil ke pada jiaen itu adalah daftar daftar keinginanya  , shaotian memberi tahu kalau semua itu adalah daftar yang ingin ia lakukan ia telah merenungkan selain membuat kue ia tidak melakukan apapun yang berarti maka dari itu ia ingin memperbaikinya

jiaen terlihat tidak terlalu senang mendengarnya dan juga shaotian juga terlihat memaksakan senyumnya , walaupun begitu jiaen tetap berusaha bersikap tenang dan menggenggam tangan shaotian mengajaknya untuk melakukan apa yang shaotian inginkan . keinginan pertama shaotian adalah ingin jiaen kembali ke asrama mereka maka saat ia merindukan jiaen jiaen akan selalu berada di dekatnya

jiaen dan ibu shaotian pergi ke sebuah restoran , ibu shaotian menanyakan jiaen kenapa mereka pergi ke restoran mewah seperti ini ia merasa selama jiaen dan shaotian bersama nya mereka bisa makan dimana saja , tapi jiaen memberi tahu kalau semua ini adalah keinginan shaotian dan meminta ibu shaotian untuk makan dengan tenang ,

ternyata disana juga ada duan changfeng yang sudah menunggu mereka , ibu sontak terdiam melihat keberadaan duan changfeng , tiba tiba shaotian datang dan memberi tahu kalau dia yang mengundang duan changfeng .

mereka berempat makan bersama dengan sunyi shaotian terus menatap ibunya , shaotian membuka pembicaraan
:"sepanjang aku bisa mengingat kelihatannya waktu yang aku habisakan bersama ayah adalah tentang membuat kue , kita tidak pernah memiliki waktu untuk makan bersama "
ibu shaotian heran melihat anaknya dan menoleh ke arah duan changfeng
"sekarang aku sudah dewasa dan memiliki beberapa prestasi aku tidak hanya memiliki ayah dan ibu bersamaku tapi juga seorang pacar " ucapnya sambil memengang tangan jiaen
shaotian mengungkapkan kesenangannya bisa makan dengan ayah dan ibunya seperti teman temannya ketika ia masi kecil dan sekaranaga ia tidak perlu iri lagi


ibu terharu dengan perkataan shaotain ia bahka meminta maaf karna tidak bisa membiarkan shaotian tumbuh seperti anak anak yang lainnya , duan changfeng merasa jika dirinyalah yang seharusnya meminta maaf tapi shaotian meminta mereka untuk tidak meminta maaf tapi sebaliknya ia berterimakasi pada mereka berdua jika bukan karna ayahnya ia tidak akan menjadi chef , dan jika bukan karena ibu ia tidak akan bisa mempunyai prestasi prestasi , ibu tidak bisa menahan harusnya ia bahkan sampai menangis , melihat itu shaotian mendekati ibunya dan menghapus air mata ibunya

ayah mengatkan bahwa mulai hari ini ia akan mencoba menebus tahun tahun dimana ia tidak bisa bersama shaotian , shaotian tersenyum mendengar perkataan ayahnya


sumber SET TV

sorry semuanya baru update , dan masi ada satu part lagi jadi tunggu ya , aku gak tahu ini sad ending atau happy ending karna aku juga belum nonton sebelumnya , jangan aku sebenarnya penasaran heee . trimakasi sudah membaca

Artikel Terkait

sinopsis memory love episode 18 part 2
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

1 komentar:

May 29, 2018 at 6:13 AM delete

Tanks uni d tungu kelanjutan nya

Reply
avatar

jangan lupa meninggalkan komentar ^_^